Mengenal Serba Serbi Bahaya Kolik pada Si Kecil
Hal yang saya pelajari waktu jadi ibu yaitu semua yang terkait kesehatan anak. Salah satunya kolik. Kolik berhubungan dengan masalah pencernaan dan dapat mengganggu kenyamanan si kecil. Kolik adalah kondisi medis yang umum terjadi pada manusia. Istilah ini merujuk pada rasa sakit perut yang tiba-tiba dan parah disebabkan oleh berbagai faktor.
Kolik pada bayi adalah fenomena umum yang membuat banyak orang tua merasa khawatir dan stres. Meskipun tidak berbahaya secara medis, kolik dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan pada bayi dan juga dapat menyebabkan stres pada orang tua.
Dan jika bayi dengan kolik yang tidak didiagnosa dan diterapi ternyata memiliki dampak jangka panjang, misalnya berisiko lebih tinggi terkena ADHD atau kesulitan berkonsentrasi, nyeri pada perut, dermatitis atopik, alergi, rhinitis, maupun asma.
Hal ini yang disebut dalam dunia kesehatan sebagai gut brain axis, secara sederhana diartikan ada hubungan dua arah antara saluran pencernaan (gut) dengan otak manusia (brain).
Dimana penelitian terbaru telah menyoroti peran penting Gut-Brain Axis dalam menghubungkan sistem pencernaan dengan kesejahteraan mental.
Gut-Brain Axis adalah sistem kompleks yang memediasi interaksi antara usus (saluran pencernaan) dengan otak, dan peran ini telah menjadi fokus penelitian dalam memahami kondisi seperti kolik.
Gangguan pada Gut-Brain Axis dapat menyebabkan peningkatan tingkat stres dan kecemasan, yang dapat memperburuk gejala kolik. Sebaliknya, kolik yang kronis juga dapat memicu stres kronis dan gangguan emosional lainnya.
Dengan pendekatan yang memperhitungkan keseimbangan mikrobiota usus, manajemen stres, dan suplementasi nutrisi yang tepat, kita dapat meningkatkan pengelolaan dan pencegahan kolik.
Penyebab Kolik pada Bayi
Penyebab pasti kolik pada bayi masih belum sepenuhnya dipahami, namun beberapa faktor yang mungkin berperan antara lain:
Gangguan Pencernaan
Masalah pencernaan seperti gas, kembung, atau ketidaknyamanan setelah makan dapat menjadi penyebab kolik.
Ketidakmatangan Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan bayi yang masih belum sepenuhnya berkembang dapat menyebabkan ketidaknyamanan.
Ketidaknyamanan Emosional
Beberapa ahli juga mengaitkan kolik dengan ketidaknyamanan emosional atau stres pada bayi yang belum bisa diungkapkan secara verbal.
Gejala atau Ciri-ciri Kolik pada Bayi
Ciri-ciri kolik pada bayi dapat bervariasi, tetapi ada beberapa tanda umum yang dapat diidentifikasi. Berikut adalah beberapa ciri-ciri kolik yang sering terjadi pada bayi:
Tangisan Intens dan Terus Menerus
Bayi yang mengalami kolik cenderung menangis secara intens dan sulit untuk dihibur. Tangisan ini sering kali terjadi pada sore hari atau malam hari, dan bisa berlangsung selama berjam-jam.
Perut Terasa Kencang
Saat mengalami kolik, perut bayi mungkin terasa tegang dan kencang saat disentuh.
Gelisah atau Tidak Nyaman
Bayi yang mengalami kolik sering kali terlihat gelisah atau tidak nyaman. Mereka mungkin berguling-guling atau menarik kaki mereka ke arah perut.
Pola Tangisan yang Teratur
Tangisan pada bayi dengan kolik sering kali mengikuti pola yang teratur, terjadi pada waktu yang sama setiap hari, biasanya pada sore atau malam hari.
Berlangsung selama Beberapa Minggu
Gejala kolik umumnya mulai muncul sekitar usia 2 minggu hingga 4 bulan, dan mencapai puncaknya sekitar usia 6 minggu. Meskipun dapat menjadi sangat menantang bagi orang tua, kolik biasanya bersifat sementara dan akan membaik seiring waktu.
Akibat Kolik Jangka Panjang
Meskipun kolik pada bayi umumnya bersifat sementara dan tidak berbahaya secara medis, tidak memberikan terapi atau penanganan yang memadai dapat memiliki dampak negatif pada bayi, serta orang tua dan keluarga secara keseluruhan.
Kolik yang tidak diterapi dapat mengganggu ikatan antara orang tua dan bayi. Orang tua mungkin merasa putus asa atau frustasi karena sulitnya merawat bayi yang menangis terus menerus. Bagi ibu yang baru melahirkan, menghadapi bayi dengan kolik tanpa dukungan atau bantuan yang memadai dapat mengganggu proses pemulihan pasca persalinan.
Jika kolik menyebabkan bayi atau anak kecil menolak makan atau minum, hal ini dapat mengganggu asupan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Gangguan nutrisi ini dapat berdampak negatif pada kesehatan dan pertumbuhan anak.
Kolik yang kronis dan tidak ditangani dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan pencernaan kronis, seperti sindrom iritasi usus besar (IBS) atau penyakit radang usus (IBD) di kemudian hari.
Dan, meski belum ada bukti langsung yang menunjukkan bahwa tidak menerima terapi untuk kolik pada bayi akan berisiko lebih tinggi terkena Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD) di masa depan, ada penelitian yang menghubungkan kondisi bayi, seperti kolik yang parah atau tidak ditangani dengan baik, dengan peningkatan risiko masalah perilaku atau kesehatan mental di masa depan.
Kolik yang parah atau tidak ditangani dapat menyebabkan stres yang signifikan pada bayi dan orang tua, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi perkembangan emosional dan sosial anak.
Penting untuk diingat bahwa tidak semua bayi yang mengalami kolik akan mengalami ADHD atau masalah perilaku lainnya di masa depan. Faktor-faktor lain, seperti genetika, lingkungan, dan faktor psikososial, juga berperan dalam perkembangan ADHD.
Yang terbaik adalah mengatasi kolik pada bayi dengan terapi yang sesuai, seperti mencari bantuan medis jika diperlukan, mencari dukungan sosial, dan mempraktikkan strategi penanganan stres yang sehat bagi orang tua.
Hal ini dapat membantu mengurangi stres dan ketidaknyamanan pada bayi, serta membantu memperkuat ikatan orang tua-anak yang sehat.
Jika ada kekhawatiran tentang perkembangan anak, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan yang berkualitas untuk evaluasi dan saran yang tepat.
Interlac untuk Kolik
Salah satu multivitamin yang aku percaya untuk penanganan kolik anak yaitu Interlac probiotik. Interlac mengandung Lactobacillus reuteri DSM 17938 yang teruji klinis sebagai terapi dan pencegahan kolik.
Interlac dapat menurunkan waktu menangis pada bayi hingga 74% setelah satu minggu pemakaian. Bahkan hasilnya tampak di hari pertama pemakaian.
Sehingga interlac dapat meningkatkan kualitas hidup orang tua seiring berkurangnya kolik. Bagi ibu yang baru melahirkan dan sedang menyusui tentu ini sangat bermanfaat karena terhindar dari stres yang bisa menghambat produksi ASI.
Interlac mendukung terbentuknya generasi emas dimana dalam 1000 hari kehidupan awal anak merupakan penentu kesehatan dan perkembangan otak anak di masa mendatang. Sebaiknya tidak hanya kebutuhan nutrisi yang diperhatikan tapi juga suplementasi bakteri.
Cara Penggunaan Interlac
Untuk bayi, ada jenis Interlac drop yang mudah dikonsumsi. Cara penggunaannya:
Tiap hari 5 tetes, jika rutin maka 1 botol akan habis dalam 25 hari. Aman dikonsumsi tiap hari.
Rasa plain/netral yang cocok untuk bayi baru lahir.
Mom bisa mendapatkan produk ini Interlac dapat dibeli secara offline di baby shop, modern supermarket (guardian, watsons, boots,dll), dan Apotek terpercaya. Secara online di Interbat Official Store Shopee, Tokopedia, dll.
Penting untuk diingat bahwa kolik pada bayi adalah kondisi yang umum dan biasanya tidak berbahaya secara medis.
Namun, jika orang tua merasa khawatir tentang kondisi bayi mereka atau jika bayi menunjukkan tanda-tanda masalah kesehatan lainnya, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan yang berkualitas.
Komentar
Posting Komentar