Investasi Apa Yang Paling Baik?
Buat investor pemula pasti pertanyaan "investasi apa yang paling baik?" kerap muncul dalam pikiran. Sebab saat ini memang banyak sekali jenis investasi yang belum ada di zaman dulu. Platformnya juga makin beragam. Kalau dulu investasi harus datang ke kantor. Sekarang cukup dengan pendaftaran online, semua bisa diproses.
Supaya dapat menjawab pertanyaan tersebut. Ada beberapa hal harus dipertimbangkan. Kemudian kita dapat menentukan investasi yang cocok.
Memilih Investasi yang Tepat
Makin beragam jenis investasi hadir, tentu membuat kita lebih selektif dalam memutuskan. Investasi bukan hal instan, butuh waktu untuk menghasilkan keuntungan. Selain itu pula butuh modal dari uang menganggur. Jangan sampai kita melakukan investasi dari hasil berhutang, ujungnya nanti jadi gali lubang tutup lubang.
1. Tujuan Investasi
Hal pertama, kita harus tahu tujuan investasi. Kalau memiliki tujuan biasanya orang akan komitmen dan konsisten melakukan secara rutin.
Tapi secara umum, orang berinvestasi biasanya ingin menjaga nilai uang dari inflasi. Ada pula yang ingin mengembangkan uang. Dengan mengetahui tujuan, selanjutnya pilihan investasi menjadi lebih terarah.
2. Jangka Waktu
Ada tiga jenis investasi dilihat dari jangka waktunya, investasi jangka pendek, investasi jangka menengah, investasi jangka panjang. Investasi jangka pendek keuntungan dapat dinikmati kurang dari satu tahun. Investasi jangka menengah, investasi yang keuntungannya dapat dinikmati dalam waktu 1-5 tahun. Sementara investasi jangka panjang memerlukan waktu lebih dari 5 tahun untuk menikmati hasilnya.
Melihat jangka waktu investasi, kalian dapat mengetahui kapan akan menerima keuntungan. Sehingga saat butuh dana, tepat ketika pencairan.
3. Profil Resiko
Profil resiko adalah kemampuan seseorang mengambil resiko yang ditimbulkan oleh investasi pilihannya. Pertama, konservatif yaitu investor cenderung menghindari resiko tinggi, tidak masalah returnnya rendah asal dana awal aman. Moderat, investor golongan ini masih menoleransi sebagian resiko penurunan nilai investasi. Agresif, investor golongan ini tidak takut mengambil resiko tinggi, sebab tahu investasi beresiko tinggi keuntungannya juga tinggi.
4. Jumlah Dana
Sejujurnya, ini adalah hal penting dalam investasi. Investor dengan dana minim tentu mesti lebih berhati-hati mengalokasikan uang dan sebaiknya memilih resiko rendah. Sementara mereka yang memiliki dana tak terbatas bebas ingin berinvestasi dalam bidang manapun. Bahkan investasi properti semisal membangun kos, menyewakan rumah atau apartemen, membuat hotel.
Macam-macam Jenis Investasi
1. Deposito
Jenis investasi dengan resiko rendah, sehingga tingkat pengembalian lebih pasti. Sayangnya baru bisa dicairkan saat jatuh tempo atau mencapai tanggal yang disepakati. Saat ini, deposito sudah lebih bervariasi tanggal jatuh temponya. Bisa mengambil yang jangka pendek, menengah maupun jangka panjang lebih dari 5 tahun.
2. P2P Lending
Peer to peer lending adalah metode memberikan pinjaman uang kepada individu/bisnis. Keuntungan/return yang kelak investor dapatkan berasa dari bunga pinjaman yang diajukan peminjam. Resiko investasi ini cukup tinggi sebab ada kemungkinan gagal bayar atau fraud yaitu data peminjam palsu.
3. Cryptocurrency
Saat ini sedang populer investasi crypto, yaitu investasi pada mata uang digital. Uang digital tidak memiliki bentuk fisik, namun Anda dapat mencairkannya ke dalam mata uang rupiah atau dollar. Resiko investasi ini sangat tinggi karena tingkat fluktuasi mata uang ini sangat mudah berubah-ubah terhadap mata uang riil.
4. Emas
Termasuk investasi dengan resiko kecil. Fluktuasinya tiap hari berubah tapi cenderung naik dari nilai beli jika disimpan untuk jangka menengah.
5. Properti
Investasi ini membutuhkan modal yang cukup besar. Namun, resikonya tergolong rendah. Sebab merupakan kebutuhan pokok setiap manusia. Mungkin resikonya hanya berhubungan dengan keadaan tidak terduga seperti bencana alam. Kalian dapat membuat kos, menyewakan rumah, atau membangun penginapan.
6. Obligasi
Tingkat resiko obligasi termasuk kecil, tapi sebaiknya kalian membeli obligasi yang dikeluarkan pemerintah sebab tingkat gagal bayar rendah.
7. Reksadana
Reksadana dibagi menjadi reksadana pasar uang, reksadana saham, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran. Nah, untuk resikonya tergolong menengah tergantung jenis reksadana mana yang kalian pilih. Reksadana saham dan campuran cenderung lebih fluktuatif.
8. Saham
Investasi ini memiliki resiko tinggi. Harus rajin menganalisis laporan keuangan dan pergerakan saham saat memutuskan ingin terjun. Kalian dapat memilih secara leluasa soal jangka waktu investasi, sebab saham pergerakannya sangat fluktuatif. Tiap detik naik turun.
Pengalaman Memakai Platform InvestasiKu
Kutemukan satu platform untuk membantu dalam investasi saham bernama InvestasiKu. Fiturnya lengkap tapi tetap simpel. Tersedia fitur Eduvest yaitu artikel dan video tentang istilah-istilah dalam saham, ada pula podcast Trading Idea yang membantu investor mempelajari bursa.
Proses registrasi berlangsung cepat, tidak pakai ribet. Transaksi juga mudah.
Langkah-langkah pendaftaran :
1. Kalian klik banner di bawah ini
3. Isi data diri yang diperlukan.
4. Untuk pembuatan RDN kalian upload KTP dan lakukan biometric dari link yang diberikan lewat e-mail.
5. Jika rekening RDN telah terbentuk, kalian dapat langsung melakukan top up dan jual beli saham.
Selain jual beli saham, aplikasi ini direncanakan bisa membeli obligasi dan reksadana. Diversifikasi investasi jadi makin mudah. Tiap transaksi di InvestasiKu dapat poin, 1 Poin = 1 Rupiah, ditukar di merchant CT-Corp.
InvestasiKu adalah produk dari PT Mega Capital Sekuritas yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI). Jadi sudah pasti aman.
Jadi, jangan tunda lagi menyisihkan uang untuk berinvestasi ya guys. Tidak ada kata terlambat memulai sesuatu yang baik bersama InvestasiKu.
Komentar
Posting Komentar