Banyak Cinta di Februari

Waktu masih sekolah dulu, masih polos saya suka ikut-ikutan apa yang lagi populer di kalangan teman-teman. Februari biasanya pada bawa coklat tanggal 14 untuk dikasih ke pacar atau sahabat. Untungnya saya dulu jomblo hahaha paling cuma dapat dari teman sebangku. Begitupun sebaliknya saya memberi ke dia. 

Jadi sekarang tiap bulan Februari vibes ingin berbaginya automuncul lebih besar dari bulan lain. Kali ini aku mau berbagi cerita yang buat happy di bulan Februari aja ya. Semoga bisa membuat kalian tertular bahagia juga ❤️❤️❤️

1. Rizwan Ultah 

Anak bungsu saya masuk usia 5 tahun di 2021 ini, time flies so fast. Ibu-ibu pasti ngerasain kayaknya baru kemarin gendong bayi. Eh anaknya tumbuh cepat dan sudah 5 tahun aja.  

Tidak ada perayaan meriah, tidak ada kue tart, rencana bulan lalu sebenarnya ingin bagi-bagi donat untuk teman sekolahnya. Sayang, keluarga kami tertimpa ujian sehingga hilang uang 18 juta yang sangat saya sesali. Tapi meratapi kehilangan terus menerus juga bikin pusing kepala yekan😁? 

Jadi tepat tanggal 17 Februari ketika hari ulang tahunnya kami minum jus bersama di kedai dekat rumah. Kakak pesan sop buah, adek jus melon, saya sendiri suka jus alpukat. Ayah? Harus dinas dari pagi sampai sore. Pulangnya bawa bebek dan ayam goreng dong. Alhamdulillah.

Mohon doanya semoga adek Rizwan jadi anak shalih kebanggaan keluarga. Sekarang dia sudah Iqro Juz 3 saya ingin dia lancar sampai khatam Al-Quran. Aamiin.

2. Rumah Desa Pasang WiFi 

Receh banget mungkin bagi sebagian orang hihi tapi suatu kebahagiaan besar buat saya dan suami yang 90% kerjaan dilakukan secara online saat ini. Rumah kami bisa dibilang ada di pelosok Lamongan. Provider handphone biasa kadang sinyalnya kurang stabil.

Gemes kalau ada job mesti pergi ke dapur, keluar dari desa dulu menuju lokasi yang agak mumpuni sinyal, atau pergi ke kafe yang sinyal wifinya kenceng. Tentu saja merepotkan dan membuang banyak waktu, tenaga dan uang jika mesti bolak balik ke kafe. Maka dari itu bulan Januari diskusi sama suami mending pasang WiFi sendiri saja, saya kurang paham providernya apa (kalau teknisinya datang kutanyain ya hehe) tapi sistemnya dia paralel dari lokasi yang mendukung WiFi.

Akhirnya mulai awal Februari ini kami lancar mau pakai internet di rumah, mendukung sekali untuk kegiatan sekolah anak maupun kerjaan. Biaya bulanan cukup terjangkau antara 150.000-200.000 rupiah saja. 

3. Ibu dan Adek Berkunjung ke Rumah

Part terakhir bisa dibilang sedikit surprise, berawal dari cerita ibu di hari sebelum Imlek bertamu ke rumah saudara yang punya acara pengajian. Ibu berencana mau ke Lamongan, kagetlah saya. Agak was-was karena beliau belum dapat vaksin Covid plus usianya rentan walau kangen juga sih hiks.

Saya berpesan untuk jaga jarak selalu kalau naik kendaraan umum, bawa hand sanitizer untuk sterilisasi tangan dan perabot minum, masker jangan sering lepas pakai. By the way, ibu saya saat ini berdomisili di Surabaya. Jarak dari Lamongan sekitar satu jam naik komuter. 

Tanggal 21 Februari, jam 10.00 beliau wa kalau mau naik kereta. Ya Allah beneran ternyata 😂 saya cuma bisa menjawab hati-hati bu. Ada rasa sedikit nggak enak hati mungkin beliau kangen sama cucu, sejak awal bulan kakak Fira berinteraksi dengan eyangnya lewat voice note dan video call. Nah ada satu voice note kakak yang berisi 

"Utiii kapan ke Lamongan? Mbak Fira kangen."

Bisa jadi ini pemicu beliau tidak sabar ingin ke Lamongan. Saya kelolosan mengontrol pesan yang dikirim kakak. Kereta tiba di Lamongan pukul 11.00 WIB. Ibu dan adek bungsu saya akhirnya tiba di rumah pukul 11.30 WIB. 

Kami melepas rindu bercerita banyak hal tentang pekerjaan, keluarga, dan bagaimana keseharian anak-anak. Saya dan ibu nggak sempat mengambil gambar bersama, tapi ada foto momen adek saya berfoto dengan Rizwan