Tips Memilih Rumah Kontrakan
Ketika memutuskan menikah, saya berdiskusi banyak hal dengan pasangan termasuk mau sewa rumah kontrakan atau tinggal dengan mertua. Topik ini penting dibahas agar tak jadi kendala di masa depan.
Kecenderungan pasangan memilih pisah tempat tinggal untuk meminimalisir konflik, tidak menjadi beban orang tua juga mudah mengambil keputusan dalam keluarga. Inginnya memang langsung punya rumah sendiri, tapi apa daya bila kondisi keuangan belum memungkinkan? Maka kos atau kontrak menjadi pilihannya.
Memutuskan rumah yang akan disewa harus cermat. Banyak pertimbangan mesti dipikir terutama jika kalian sudah punya anak. Di tulisan ini saya akan sharing bagaimana cara memilih rumah kontrakan karena saya dan suami pernah ngontrak maupun tinggal dengan mertua.
1. Harga Rumah Kontrakan Terjangkau
Paham kok, kalau rezeki pengantin baru pasti ada aja jalannya tapi kita perlu perhitungan juga, sanggup tidak membayar minimal dengan gaji bulanan. Tanyakan detail kepada pemilik rumah apa saja fasilitas yang didapat karena ada rumah sewa sudah termasuk perabot ada juga rumah kontrak tanpa perabot alias kita menyediakan sendiri kebutuhan dalam rumah.
Ada rumah sewa yang biayanya sudah termasuk air dan listrik, ada rumah kontrak yang belum termasuk biaya air listrik. Selain itu, biasanya di beberapa wilayah dikenakan retribusi sampah bulanan serta uang keamanan.
Oiya untuk sewa rumah, pada umumnya terdapat dua jenis term pembayaran yaitu pembayaran bulanan dan tahunan. Sesuaikan kemampuan, bicarakan pada pemilik rumah rencana tinggal untuk berapa lama.
Jika merasa hanya butuh sewa sementara, pembayaran bulanan bisa diajukan. Tapi jika kalian berencana tinggal dalam jangka waktu tahunan maka pembayaran tahunan pun jadi opsi karena lebih ekonomis.
2. Transportasi Mudah
Dulu saya pernah keliru mengontrak rumah di daerah yang jauh dari jalan utama. Resikonya naik motor sendiri kemana-mana atau minta antar suami karena tidak ada transportasi umum.
Saat itu, belum ramai ojek online seperti sekarang. Kalau mau mudik ke Surabaya atau orang tua datang ke kontrakan mesti pakai kendaraan pribadi. Bisa sih naik bus tapi tetap saja dari terminal ke kontrakan cukup jauh.
Sebelumnya kalian wajib yang namanya survey baik dari internet maupun datang langsung. Jangan sungkan bertanya pada warga sekitar jalur transportasi umum di daerah tersebut.
Termasuk cek apakah jalan masuk ke tempat kalian cukup lebar untuk mobil. Sayang sekali kalau kerabat malas berkunjung hanya karena jalan masuk sempit atau kurang lahan parkir kan?
Kalian pasti tertarik membaca ini juga
3. Dekat dengan Fasilitas Umum
Usahakan pilih tempat tinggal yang strategis teman, karena akan capek jika harus periksa kandungan istri tapi puskesmas atau klinik jauh, capek antar jemput anak sekolah yang jaraknya berkilo-kilo dari rumah, niat ingin refreshing ke minimarket tapi urung karena yang terdekat jaraknya 7 km. Gimana tuh bete nggak.
Kalau kata orang, hindari memiliki hunian yang membuatmu tua di jalan. Minimal cari hunian dekat dengan fasilitas kesehatan, tempat belanja, sekolah, keamanannya bagus. Syukur jika sekalian dekat kantor kalian.
Pastikan juga minimal ada satu atau dua warung makan deh. Siapa tau suatu saat istri sakit dan berhalangan masak atau ada tamu butuh suguhan bisa beli.
4. Pemilik Rumah Gampang Dihubungi
Saya pernah tertarik dengan sebuah rumah, tapi waktu sang pemilik dihubungi tidak aktif kalaupun aktif tidak diangkat. Pemilik juga tidak ada inisiatif menghubungi balik.
Jika di awal susah komunikasi mending pikir dua kali untuk tetap bekerjasama. Nantinya saat kalian membutuhkan bantuan atau pertanyaan seputar rumah pasti kebiasaan mengabaikan telepon akan menyulitkanmu.
5. Perjanjian Hitam di Atas Putih
Bagian paling penting adalah jangan lupa menanyakan surat perjanjian sewa rumah guys, maunya kita bekerjasama dengan orang baik terus ya. Tapi kondisi ke depan masih misteri.
Adanya perjanjian tertulis membuat jelas fasilitas apa yang kita dapat saat sewa rumah, berapa lama rumah tersebut disewakan, juga tentang kuitansi pembayaran.
Sehingga, jika terjadi suatu pelanggaran terhadap hal yang sudah disepakati ada bukti kuat.
Untuk teman-teman pejuang rumah impian, tetap semangat ya! Rumah itu seperti jodoh pasti ketemu di waktu yang tepat. Kalau kalian sedang cari sewa rumah di Tangerang Selatan kalian bisa kunjungi situs https://www.sewa-rumah.net/
Terima kasih tipsnya mbak
BalasHapusBermanfaat banget untuk referensi
Bener banget niiih
BalasHapusBisnis kontrakan jaman now sungguh sesuatu
Baik pemilik rumah maupun pihak pengontrak wajib bgt jadi orang baik dah
Iya bener, penting banget milih rumah kontrakan yang dekat ke fasilitas umum. Gapapa agak mahal dikit tp kalau dr segi keamanan dan transportasi jauh lebih efisien kenapa ngga ya hehe
BalasHapusSaya belum pernah nih ngontrak. Tetapi, catatan di sini juga penting diketahui oleh pemilik kontrakan. Terutama yang tentang mudah dihubungi serta perjanjian
BalasHapusSaya mantan pengontrak rumah, 5 hal di atas memang point penting yg harus dipertimbangkan saat mencari rumah kontrakan. Perjanjian hitam di atas putih itu melindungi kedua belah pihak dr hal2 yg tak diinginkan.
BalasHapusSampai saat ini saya masih tinggal di rumah kontrakan. Saat saya memilih kontrakan juga mempertimbangkan 5 hal ini, selain masalah kebersihan air juga dan dekat dengan fasilitas pendidikan atau rumah sakit.
BalasHapusMantap ulasannya, kakak
Waktu awal nikah juga aku ngontrak, memang banyak pertimbangannya, untungnya sekarang ada rumah dinas hehe..
BalasHapussaya juga ngontrak karena gak punya mertua :D :D
BalasHapusMertua justru ikut saya karena sudah sakit2an
tapi jauh dari mana mana, maklum pengantin baru suami nganggur :D :D
maksudnya mertua nggak punya rumah di Bandung :D :D
HapusNah bener nih, mau ngontrak rumah itu kudu hati-hati dan jeli ya. Urusan hitam di atas putih tuh penting banget. Banyak deh kasus yang bermasalah di akhir karena kurang jeli sama hal ini. Yang awalnya hanya bermodal kepercayaan aja.
BalasHapusPerjanjian hitam di atas putih untuk mengontrak rumah bisa membuat tenang kedua belah pihak ya, jadi pengontrak dan yang mengontrak saling menjaga
BalasHapusiya bener, milih-milih kontrakan emang harus cermat. Saya selalu cari kontrakan yang di pinggir jalan, jadinya mudah dijangkau. Selain itu harus ada garasi mobilnya
BalasHapusMemilih rumah kontrakan ini memang susah-susah gampang sih. Beberapa kali dengar teman yang baru menikah cukup rempong cari kontrakan. Masih pengantin baru tentunya banyak pertimbangan apalagi soal harga sewanya. Tips ini boleh jadi direferensikan ke teman lain yang butuh cari rumah.
BalasHapusPertama kali saya ngontrak selain agar mandiri, kedua adalah untuk mendekatkan diri dengan kantor. Selain agar tidak capek badan dan menghabiskan waktu serta dana untuk transportasi, saya pengen punya waktu lebih banyak dengan anak yang saat itu masih berusia 1 tahun. Jadi pertimbangan utama adalah jarak.
BalasHapusWah makasih tipsnya mbak, emang kadang yg suka lupa tu perjanjian hitam diatas putih itu, padahal itu penting y
BalasHapusRumah kontrakan membuat pasangan menjadi mandiri mengatur keuangan . Oleh karena itu penting banget yang disebutkan diatas dan punya ibu tempat kontrakan yang baik. Biar kita tidak ribut-ribut kecil
BalasHapusDulu pas masih ngontrak gak pernah ada perjanjian hitam di atas putih mbak, alhamdulillah baik2 aja karena lingkungannya juga baik
BalasHapusAku pas ngontrak dulu g pernah pakai perjanjian hitam diatas putih, padahal penting ya itu
BalasHapus