PERFUME : OBSESI AROMA PERAWAN
PERFUME
Penulis : Patrick Suskind
Penerbit : Dastan Books
Cetakan : Keenam, Agustus 2006
Tebal : 423 halaman
ISBN : 979397205x
Patrick Suskind rupanya harus bertanggung jawab terhadap membekasnya Grenouille di
kepala orang–orang sehingga novel ini terjual sampai lebih dari 15
juta kopi. Dituturkan dengan amat pintar menjadikan kisah pembunuhan
tidak melulu tentang balas dendam dan perebutan harta.
SINOPSIS PERFUME
Mengambil latar
Paris tahun 1800-an, Perfume menggambarkan sedikit penderitaan rakyat saat pemerintahan monarki absolut berkuasa. Penamaan tokoh utama Grenouille, mengingatkan kita pada alat eksekusi yang terkenal waktu revolusi Perancis yaitu Guillotine, semacam alat pancung yang membunuh 40.000 orang termasuk Raja Louis XVI dan istrinya Marie Antoinette.
Nama Guillotin diambil dari nama Joseph Ignace Guillotin
(1738–1814), orang yang pertama kali menyarankan alat ini sebagai
alat eksekusi. Mungkin inilah inspirasi Suskind sehingga tahun lahir Grenouille di cerita sama dengan tahun lahir Joseph Ignace Guillotin.
Dikisahkan Jean Baptiste Grenouille lahir dalam keadaan
tidak menyenangkan, berada di kedai ikan kotor dan bau busuk, sang ibu
sama sekali tidak mengharapkan kehadirannya hingga saat keluar dari
rahim, ibu berhasrat membunuh bayi Grenouille tetapi gagal kemudian dia dititipkan di rumah Madam Gaillard karena ibunya tervonis hukuman mati mengaborsi lima bayi.
Grenouille
remaja tumbuh menjadi sosok yang misterius, enggan bergaul dengan orang
lain, dan paling penting dia menyadari hidungnya istimewa. Mampu membau
daun jatuh lalu menebak asal tanamannya atau membau orang yang berada
di ujung jalan sekalipun.
Suatu hari, dia mencium aroma susu dan sutra
secara bersamaan. Membuatnya mabuk. Ternyata aroma tersebut timbul dari
seorang perempuan belum menikah alias perawan.
Saking tergila–gila,
dia bermaksud “menangkap” aroma tersebut untuk dijadikan wewangian.
Berhasilkah Grenouille?
UNSUR INTRINSIK PERFUME
Sebagai novel fiksi thriller, Suskind berhasil membuat pembaca tegang
dari awal hingga akhir. Bidang ilmu sejarah yang dipelajari penulis
adalah salah satu faktor penunjang kelihaian menggambarkan situasi dan
tingkah laku tokoh utama maupun tokoh penunjang di era Revolusi
Perancis.
Pembangunan karakter digambarkan secara kuat melalui dialog
dan deskripsi perlakuan tokoh pada lingkungan sekitar seperti di halaman
46, ada petikan Sejak hari pertama ia datang, kehadirannya sudah
membawa atmosfir mencekam. Yang termuda di antara mereka bahkan kerap
menangis saat malam. Yang lain bermimpi seperti ada yang hendak mencuri
nafas mereka. Deskripsi tersebut membantu kita menyelami karakter Grenouille yang dingin dan kejam.
Tepat jika Library Journal menganggap Perfume sebagai koleksi kesusastraan penting. Perfume telah diangkat ke layar lebar menjadi masterpiece sutradara Tom Tykwer dan diterjemahkan dalam bentuk skenario oleh Andrew Birkin.
Sementara Grenouille diperankan Ben Whishaw yang cukup “sakit”
memainkan adegan demi adegan. Beberapa bagian di novel yang saya kira
sulit dituangkan secara audio visual mampu digarap mendekati sempurna.
Keunikan Suskind lainnya adalah menangkap mitos sederhana bahwa orang
dengan kemampuan indera keenam hanya akan membawa sial dan kematian. Ini
merupakan bumbu cukup lezat bagi kisah Grenouille yang menyeramkan.
Sebagai sebuah karya manusia biasa tentu tak luput dari kekurangan.
Suskind terkesan terburu-buru mengeksekusi nasib Grenouille sehingga
pembaca akan merasa aneh dengan kisah hidup tokoh yang berliku dan
mengejutkan namun memiliki ujung hanya seperti itu. Terlepas dari
kekurangan, Perfume adalah alternatif bacaan yang memeras emosi, jenius,
dan membuat anda penasaran hingga akhir.
Komentar
Posting Komentar