GURU PROFESIONAL PERSPEKTIF SISWA INDONESIA
Guru Profesional
Penerbit : AM Publishing
Cetakan : Juni 2012
Tebal : 226 hlm
Istilah guru menurut KBBI adalah orang yang pekerjaannya mengajar.
Namun sebenarnya, istilah guru bermakna luas yaitu siapa saja yang berhasil
menularkan ilmu kepada orang lain sehingga bermanfaat.
Jika menilik hanya pada
pengertian dari KBBI, semestinya kesejahteraan guru tak perlu diragukan karena
profesi mengajar punya tingkat kesulitan cukup tinggi. Dia harus berpengetahuan
lebih terhadap suatu bidang dan mampu mengkomunikasikan pengetahuan tersebut
secara gamblang ke orang lain.
Faktanya profesi dengan tingkat kesulitan cukup
tinggi ini dihargai beberapa rupiah saja, kalah dengan penghasilan para pegawai
swasta yang sudah pasti lahir dari tangan guru. Tidak heran kemudian banyak kasus guru mangkir dari jadwal mengajar,
penyampaian materi yang tidak tepat sasaran sampai korupsi uang buku.
Semakin lama semakin sulit ditemukan sosok guru berdedikasi. Mereka lebih berkonsentrasi
pada jumlah jam mengajar dibanding hak anak didik menerima materi
sejelas-jelasnya.
Pengertian guru profesional pun rancu apakah mereka yang
punya jam mengajar lebih banyak ataukah yang sedikit namun bisa membuat anak
didik cepat paham?
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang
menangkap polemik ini dan menyajikan solusinya dalam perspektif siswa. Siswa
adalah penerima manfaat langsung dari upaya peningkatan profesionalitas guru.
Lima puluh karya terbaik dari 370 karya peserta Lomba Menulis Inspiratif "Jika
Aku Menjadi Guru Profesional" tersaji dalam buku ini. Beragam pemikiran cerdas
muncul. Misal tulisan karya Evi Sofia Inayati, dia mengibaratkan guru
profesional harus seperti Facebook, memiliki fitur Home, Update Status, Add As
Friend, Like & Comment.
Penjelasan masing-masing akan membuat pembaca kagum
karena tak pernah terpikir facebook ada hubungannya dengan keprofesionalitasan
mengajar. Layak jika dia memenangi Lomba Menulis Inspiratif 2012.
Simak juga penuturan Anninda Mughniy Rahayu tentang Alex Lasi, guru
di Kupang yang harus menempuh perjalanan 12 km menuju sekolah menggunakan alat
transportasi seadanya. Serta cerita tentang Mahfud Aly, seorang guru dengan
semangat mengajar super mampu memotivasi anak didik hingga bersemangat untuk
belajar.
Mungkin terkesan subyektif karena dua contoh guru tersebut kurang
dikenal banyak orang. Tapi contoh mendetail seperti itu malah lebih memudahkan
pembaca mencari sosok guru profesional menurut siswa.
Di bagian depan dan akhir juga terdapat esai dari petinggi
Universitas Muhammadiyah, mereka memberi gambaran guru profesional dengan versi
masing-masing. Cocok digunakan sebagai buku panduan bagi para pengajar yang
sedang menemui kesulitan bagaimana menjadi idaman siswa. Semoga hadirnya buku
ini bisa memunculkan guru-guru profesional yang akan mencetak generasi cemerlang
Guru merupakan tonggak pendidikan dan merupakan pondasi pengembangan sumber daya manusia, bagaimana perkembangan sumber daya manusia itu terletak pada bagaimana guru mendidik
BalasHapus