CURHAT SETAN
Curhat Setan
No ISBN : 9797803732
Penulis : Fahd Djibran
Penerbit : GagasMedia
Tanggal terbit : November–2009
Jumlah Halaman : 172
Harga Buku : Rp 28.000
Jenis Cover : Soft Cover
Dimensi(L x P) : 130×190mm
Text Bahasa : Indonesia
RATING : 5 OF 5
Kau sedih hari ini? Kecewa tahun
ini? Tenanglah. Tarik Napasmu. Keluarlah. Di luar sana, banyak yang lebih kecewa
dan menderita darimu, tetapi mereka masih punya harapan. Tataplah bintang -
bintang. Tatap hari esok. Dan, bacakanlah mantra sederhana ini : star light,
star bright/ first star I see tonight/ Wish I may, wish I might / have the wish
I wish tonight (hal 90-91)
Terima kasih telah mengingatkan bahwa hidup
adalah harapan. Bukan cuma saya, kamu, mereka tapi semua orang memiliki
harapannya masing-masing. Dan tentu saja ketika kita bersedih bahkan sampai
taraf putus asa lalu memiliki pemikiran yang bermacam- macam tentang "Apakah
Tuhan itu adil sehingga membiarkan saya bersedih seperti ini?" ingatlah bahwa
masih ada yang lebih kecewa dan lebih menderita darimu, dari kita.
Di
toko buku seminggu yang lalu, saya hampir kehabisan buku ini. "Tinggal 3 mbak,
sebentar saya carikan" kata pramuniaga. Lima belas menit kemudian saya disodori
buku berwarna putih dengan tepian merah berjudul Curhat Setan : Karena berdosa
membuatmu selalu bertanya dan sempat tertawa mendengar percakapan pramuniaga itu
dengan seorang temannya "Buku Curhat Setan? Setannya curhat apa? Yo opo carane
yo? (bahasa Jawa : bagaimana caranya?)". Mungkin itu bentuk lain dari rasa
penasaran seperti saya.
Melihat bagian belakang ternyata dikategorikan
karya sastra. Saya sempat ragu untuk membaca sesegera mungkin karena kepala saya
sangat pusing, pulang dari mall kehujanan takutnya akan semakin pusing membaca
buku itu.
Membaca sampai halaman 39, curhatan tentang Desember malah
membuat saya tak ingin menutup dan meneruskan membaca. Beberapa hal sangat
begitu mengejutkan karena pembahasannya adalah sesuatu yang tak pernah
terpikirkan oleh saya sebelumnya. Merenung tentang kenapa saya pada akhirnya tak
takut berbohong, bagaimana saya bisa jujur kalau orang di sekeliling saya sering
berbohong? Tentang betapa rindunya dengan rumah ketika saya pergi dalam tempo
yang lama. Tentang nafsu, peristiwa, waktu dan pada akhirnya menangis ketika
membaca curhatan tentang harapan.
Buat Fachri sama Kayrena, ada cuplikan
dari halaman 155 yang ada kaitan sama blog No definition-nya Fachri. Bagus
deh!
kataku, Kau yang berkuasa atas segala sesuatu
katanya, Dia yang
berkuasa atas segala sesuatu
kami jadi bingung
bolehkah
aku
memanggilmu
tanpa namanama?
Puncaknya, kita disuguhi oleh
curhatan si setan. Coba renungkan ketika kita salah. Siapa yang disalahkan? "Aku
tergoda oleh setan", "Setan menggodaku."
Banyak alasan untuk
mengkambinghitamkan sosok bernama setan. Padahal kita adalah pemimpin diri kita
sendiri. Penasaran? Baca lengkapnya di buku ya... hehehe
Komentar
Posting Komentar